Kamis, 10 Maret 2016

Keinginan

Desire
A company that has aged wooden sticks the rest of termites-termite regrets asking youth to sleep: "... What did you want o youth when you woke up later?....." with the hopeful youth would respond:
“....... I want to see the day before noon I wanted to awaken before falling asleep even before I want to live the rest of my corn I though it's buried very feel grateful thankful still wont see hear and feel the wonderful opportunities this lifetime........"
Old Grandpa would come back saying: ".... I'm much worse from you ......"
In the days afterward, they met back then unleashes the kakepun question "... to this day what didn't you want o young man? ..."
The young man replied:
“.....Today I no longer want to hear, see, or even walk in the scam who danced in my memory all the way my life I always look for the essence of peace life is semelir the wind was reflected in my hope the sprawling Sea provide real picture in my life I know how it lived and yet I could not dare to walk in the light but my heart was too long blinded my feet may hope it's the latter end of the journey of life in vain. "
Life does not mean that if there is no change

By: Aldo Maghfiroh
Keinginan
Seorang yang telah lanjut usia bertemankan tongkat kayu sisa rayap-rayap penyesalan bertanya pada pemuda yang hendak tidur : “... apa yang kau inginkan wahai pemuda saat kau terbangun nanti?.....” dengan penuh harapan pemuda itupun menjawab :
“.......Aku ingin melihat siang sebelum matahari tergelincir aku ingin terbangun sebelum tertidur bahkan aku ingin hidup sebelum terkubur walau seumur jagung aku sangat merasa bersyukur bersyukur masih biasa melihat mendengar dan merasakan indahnya kesempatan hidup ini.........”
Kakek tua itupun kembali berkata : “.......aku jauh lebih buruk darimu..........”
Di hari kemudian mereka bertemu kembali kemudian kakepun melontarkan pertanyaan “....untuk hari ini apa yang tidak kau inginkan wahai pemuda?...”
Jawab pemuda itu :
“...............Hari ini aku tak  ingin lagi mendengar, melihat, atau bahkan berjalan dalam tipuan yang menari-nari dalam ingatanku sepanjang perjalanan hidupku aku selalu mencari hakekat kedamaian hidup ini semelir angin itu tercermin dalam harapanku laut yang terbentang luas memberikan gambaran nyata dalam hidupku aku tau bagaimana itu hidup namun aku tak berani berjalan dalam terang namun hatiku telah terlalu lama membutakan langkahku semoga harapan ini yang terakhir  akhir dari perjalanan hidup yang sia-sia..”

Hidup yang tak berarti itu kalau tidak ada perubahan

By : Aldo Maghfiroh